Daftar Files

Update Terbaru

Pengaturan

Guru Teladan: Simbah Kiai Musytahir dalam Ingatan Kami

Alvin Nuri Qomarudin 01 Dec 2025 61 views
Guru Teladan: Simbah Kiai Musytahir dalam Ingatan Kami
-

Beliau, Simbah Kiai Musytahir

Beliau adalah sosok kiai sekaligus guru yang sangat sederhana, lemah lembut ketika mengajar, dan memiliki metode pembelajaran yang unik. Maaf apabila kisah ini tidak sepenuhnya lengkap ; saya hanya menuliskan apa yang saya alami dan saya pahami sebagai murid beliau ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Metode-metode yang beliau gunakan membuat kami bukan hanya memahami pelajaran, tetapi juga merasa senang dan jatuh cinta pada ilmu yang beliau ajarkan.

Ketika saya belajar di Madrasah Ibtidaiyah, beliau mengajar mata pelajaran bahasa Arab. Setiap masuk kelas, kami diminta menghafal mufrodat dengan nada tertentu—misalnya kitābun (kitab), daftarun (buku tulis), qalamun (pena), maktabun (meja), dan seterusnya. Tanpa kami sadari, hafalan itu melekat karena cara beliau mengajar sangat menyenangkan.

Jika melihat murid mulai jenuh, beliau segera mengganti metode dengan kuis spontan: “Seumpama, apa bahasa Arabnya ini?” atau “Apa arti kata ini?” Jawaban yang benar mendapat satu poin, dan setiap poin dicatat di buku beliau. Di akhir semester, tiga murid dengan poin terbanyak mendapat hadiah buku tulis. Alhamdulillah, saya sering termasuk salah satunya. MasyaAllah, betapa dermawan dan perhatian beliau kepada murid-muridnya.

Kebaikan beliau tidak berhenti pada cara mengajar saja. Dari kelas 1 sampai kelas 6, metode itu konsisten beliau terapkan. Jika dihitung dengan ukuran sekarang, betapa besar pengorbanannya. Belum lagi beliau harus mengurus bisyaroh untuk para guru madrasah. Saya masih ingat samar- samar, dulu belum ada dana BOS ataupun sertifikasi guru. Sering kali, beliaulah yang menyalurkan bisyaroh tersebut. Saat kebetulan mengajar dikelas kami, terkadang kami tidak sengaja melihat beliau kadang sambil menghitung uang, terus kami yang waktu itu masih kecil dan polos, iseng bertanya kebeliau. Buat apa ini Pak ? Beliau dengan dengan nada kasih sayang menjawab pertanyaan dari anak-anak didiknya yang penasaran : “Iki kanggo bisyaroh’e guru-guru, cah… 80 ewu saben guru.” Entah itu berasal dari iuran wali murid atau dari uang beliau pribadi, saya kurang tahu. Yang jelas, Yayasan Nurul Huda saat itu belum sebesar sekarang, dan jumlah murid juga masih sedikit—bahkan satu kelas saya saja hanya berisi sekitar 13 anak.

Ketika saya akan lulus MI, pengurus yayasan Nurul Huda ada inisiatif mendirikan MTs baru. Alhamdulillah terwujud, dan saya menjadi angkatan pertama MTs Nurul Huda. Saat saya kelas 8, tepatnya pertengahan tahun, kami semua berduka. Sosok guru, kiai, dan tokoh masyarakat yang paling dihormati di Ketambul dipanggil Allah SWT pada hari Kamis sore, 10 April 2014—bertepatan dengan hari ulang tahun saya. Mungkin itu sebabnya saya tidak pernah lupa tanggalnya.

Dari cerita keluarga dan orang-orang terdekatnya, pagi hari beliau sudah dalam kondisi koma dan dibawa ke rumah sakit. Padahal sekitar jam 1 dini hari beliau masih sempat ke masjid untuk salat tahajud, karena Masjid Ad-Dhuha terletak tepat di depan rumah beliau dan beliau 5 waktu setiap hari menjadi imam di Masjid Adh- Dhuha. Setelah dirawat seharian, Kamis sore ba’da Ashar beliau menghembuskan napas terakhir. Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn. Berpulanglah orang yang sangat kami cintai itu ke rahmat Allah SWT.

Beliau adalah contoh kiai teladan—bukan hanya pandai berbicara atau memberi nasihat, tetapi memberikan keteladanan melalui akhlak dan pengorbanannya. Tidak heran jika beliau selalu dihauli setiap tahunnya, karena jasa-jasanya besar bagi masyarakat Ketambul, bagi yayasan, dan terkhusus bagi seluruh murid-muridnya.

Semoga Allah melapangkan kubur beliau dan melimpahkan rahmat-Nya.Aamin..

Dan semoga kita para murid- muridnya bisa meneruskan semangat perjuangan beliau terutama dzuriyahnya beliau yang sekarang sedang menempuh pendidikan dipondok sarang dan pondok lirboyo Aamiin.

Haul ke 12 kiai musytahir

“Kemarin, tanggal 30 November 2025, merupakan haul ke-12 Kiai Musytahir. Semoga kita semua mendapat berkah dan terus bisa meneladani kebaikan beliau. Aamiin.”

✓ Link disalin!

Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Tinggalkan Komentar

Untuk meninggalkan komentar silahkan: atau