Ketambul- Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Ketambul sukses menjadi tuan rumah Musyawarah Kerja Ke-2 (Musker Ke-2) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Palang. Acara tersebut dilaksanakan di kawasan Lembaga Pendidikan Nurul Huda Ketambul, dan disambut antusias oleh seluruh peserta.
Selain kegiatan musyawarah kerja, dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan halal bihalal akbar. Musker yang digelar pada 14 Mei 2025 ini mengusung tema: “Meneguhkan Humanis, Merawat Jagad Digdaya, Membangun Peradaban.” Acara terasa istimewa karena diikuti sekitar 400 peserta, terdiri dari:
- Pengurus Ranting NU tingkat Desa/Kelurahan se-Kecamatan Palang
- Badan Otonom NU
- Pimpinan lembaga pendidikan di bawah naungan NU
Selain itu, acara juga dihadiri langsung oleh KH. Fathul Huda, Mantan Bupati Tuban Periode 2011–2021.
Dalam sambutannya, KH. Fathul Huda, yang juga Rais Jam’iyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Jawa Timur, memberikan apresiasi mendalam terhadap penyelenggaraan musker ini. Beliau menyampaikan pesan spiritual dan moral kepada seluruh hadirin agar:
- Mensyukuri setiap kejadian
- Menjadi pribadi yang mau menghidupi NU, bukan berharap dari NU
“Semua yang mengurusi NU hidupnya sejahtera. Syaratnya, jangan sekali-kali kita mengharap kerja dari NU, tapi harus menghidupi NU,” tegas Pak Huda.
Pak Huda juga mewanti-wanti kepada seluruh pengurus agar:
- Yakin terhadap solusi dari Allah SWT dalam menjalankan program kerja
- Saling menghargai dalam menyampaikan pendapat
- Menyadari bahwa setiap orang memiliki spesialisasi dan ciri khas masing-masing
“Jika dalam musyawarah terjadi perbedaan pendapat, maka harus saling toleransi. Karena semua yang telah terjadi adalah kehendak Allah,” pesan beliau. “Warga NU harus bisa melihat siapapun itu lebih baik daripada kita.”
Ketua MWCNU Kecamatan Palang, KH. Bisri Imron Rosyidi, turut memberikan apresiasi besar kepada Ranting NU Ketambul. Menurutnya, meskipun persiapan musker hanya kurang dari satu minggu, namun pelaksanaannya berjalan sangat baik. “Saya bangga punya Ranting NU Ketambul. Persiapan tidak ada satu minggu,” ungkap Kyai Bisri. Beliau juga menyampaikan bahwa keberhasilan acara ini berkat kerja sama seluruh semua elemen lapisan masyarakat Desa Ketambul.
KH. Bisri Imron Rosyidi menegaskan bahwa dalam menyusun program kerja hasil musker, peserta harus memperhatikan tiga poin penting:
- Urusan Akidah Harus ada program kerja yang menangani persoalan akidah, khususnya melalui lembaga pendidikan.
- Pendampingan kepada Umat NU harus hadir mendampingi umat, termasuk membangun hubungan yang harmonis antara guru dan murid.
- Hubungan dengan Pemerintah (Ulil Amri) NU perlu menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah demi kemaslahatan umat.
Komentar
Tinggalkan Komentar