Tidak ada hasil ditemukan...
Mulai ketik untuk mencari...
Ketambul – Pengurus Ranting Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Desa Ketambul sukses menggelar acara Rutinan Fatayat NU se-Kecamatan Palang, Kamis siang, 18 September 2025. Kegiatan ini dipusatkan di halaman TPQ Roudhotul Qur’an Desa Ketambul, dengan dimulai pada pukul 13.00 WIB.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan dan cinta tanah air, yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan inti. Sejak awal, suasana rutinan tampak penuh khidmat dan hangat, dihadiri ratusan kader Fatayat dari berbagai ranting di Kecamatan Palang.
Kehadiran Bu Nyai Hj. Siti Aniqoh Djazuli dari Jenu, Tuban, menjadi magnet utama acara. Dalam tausiyahnya, beliau berpesan agar seluruh kader Fatayat senantiasa bersemangat dalam menjalankan peran berorganisasi, menjaga militansi, serta terus berjuang menyebarkan panji-panji Nahdlatul Ulama di tengah masyarakat.
“Berfatayatan adalah jalan pengabdian. Kita harus selalu semangat dan ikhlas dalam berjuang, sekalipun dalam keterbatasan. Sebab melalui Fatayat, kita bisa menjaga tradisi, menebar dakwah, dan menguatkan posisi perempuan dalam barisan NU,” ujar Bu Nyai. Pesan ini disambut tepuk tangan dan haru dari jamaah yang hadir.
Acara tersebut juga dihadiri sejumlah tamu undangan penting, di antaranya Kepala Desa Ketambul beserta perangkatnya, Ketua MWCNU Kecamatan Palang, Ketua Fatayat Kecamatan Palang, serta jajaran ketua banom NU lainnya seperti Ansor, Muslimat, dan IPNU-IPPNU. Kehadiran lintas banom ini menambah semarak sekaligus menunjukkan soliditas keluarga besar NU di Kecamatan Palang.
Dalam sambutannya, Ketua MWCNU Kecamatan Palang, Bisri Imron Rosyidi, menekankan pentingnya peningkatan kualitas kader NU. Ia menyinggung bahwa salah satu upaya konkret yang tengah dipersiapkan adalah perlombaan Master Ceremony (MC) yang akan segera digelar di tingkat kecamatan. “Kader NU harus siap tampil, siap memimpin, dan siap memberikan warna dalam setiap kegiatan. Kompetisi MC ini adalah salah satu cara untuk mengasah kemampuan dan mental kader,” ujarnya.
Bagi Fatayat NU, rutinan ini bukan sekadar agenda keagamaan dan seremonial, melainkan juga ruang silaturahmi, konsolidasi, dan kaderisasi. Para kader mendapat kesempatan untuk bertukar pengalaman, memperkuat barisan, sekaligus menghidupkan semangat perjuangan perempuan muda NU di tingkat ranting hingga kecamatan.
Acara berlangsung lancar hingga akhir dan ditutup dengan doa bersama, dipimpin oleh para tokoh agama setempat. Panitia menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara, mulai dari pengurus ranting, banom NU, hingga masyarakat Desa Ketambul yang turut menyambut hangat para tamu.
“Ini adalah wujud nyata bahwa Fatayat NU Desa Ketambul mampu menjadi tuan rumah yang baik sekaligus penggerak kader perempuan NU di tingkat kecamatan,” ujar salah seorang panitia.
Dengan suksesnya rutinan ini, Fatayat NU Desa Ketambul diharapkan semakin solid, berdaya, dan berperan aktif dalam menjaga tradisi, memperkuat keilmuan, serta membangun kontribusi nyata bagi masyarakat dan jam’iyyah Nahdlatul Ulama.
Komentar
Tinggalkan Komentar